https://rosekimhomes.com/ – Ritual penyambutan anak di Jepang mengakar kuat dalam tradisi yang menggambarkan rasa syukur dan harapan bagi kehidupan baru. Masyarakat Jepang menjalankan beberapa ritual penting untuk menyambut kelahiran anak yang penuh makna, mulai dari Shichi-Go-San, Hatsumiyamairi, hingga Okuizome.
- Hatsumiyamairi: Sekitar satu bulan setelah kelahiran, orang tua membawa bayi ke kuil untuk Hatsumiyamairi, sebuah upacara yang berarti “kunjungan pertama ke kuil”. Biasanya, bayi laki-laki dibawa pada hari ke-31 setelah lahir, sementara bayi perempuan pada hari ke-33. Orang tua dan keluarga berdoa untuk kesehatan serta perlindungan bagi anak mereka. Mereka percaya, kunjungan ini memperkuat ikatan spiritual antara anak dan leluhur, sehingga keluarga lebih terjaga dari gangguan.
- Okuizome: Setelah bayi mencapai usia 100 hari, keluarga merayakan upacara makan pertama, atau dikenal sebagai Okuizome. Dalam ritual ini, mereka menyajikan makanan khusus untuk bayi, meskipun bayi belum bisa mengonsumsinya. Ini adalah simbol harapan bahwa anak akan selalu memiliki makanan yang cukup di sepanjang hidupnya. Orang tua dan keluarga akan menyuapkan sedikit makanan secara simbolis, biasanya terdiri dari nasi merah, sup, dan ikan panggang, untuk menunjukkan keinginan agar anak tumbuh dengan sehat dan kuat.
- Shichi-Go-San: Saat anak mencapai usia tiga, lima, atau tujuh tahun, keluarga mengadakan Shichi-Go-San. Anak-anak mengenakan pakaian tradisional seperti kimono, lalu mengunjungi kuil untuk berdoa memohon keselamatan dan kesejahteraan. Ritual ini dipercaya membantu anak melewati tahap perkembangan dengan selamat. Keluarga sering menghadiahkan permen khusus, Chitose Ame, sebagai simbol umur panjang dan kesehatan bagi anak.
Melalui serangkaian ritual ini, masyarakat Jepang tidak hanya menunjukkan rasa syukur atas kehidupan baru, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keluarga, menghargai leluhur, serta mengajarkan pentingnya keseimbangan spiritual sejak dini. Setiap ritual mencerminkan kehangatan dan perhatian yang orang tua curahkan kepada anak, sambil menjaga hubungan erat antara generasi di dalam keluarga.